PENERANGAN TENTANG ISU-ISU BERKAITAN DENGAN THALAQ (PERCERAIAN)
DA'WAH, ANTARA TAUQIFIYAH & IJTIHADIYAH
HUKUM MEMBID’AHKAN DALAM PERMASALAHAN IJTIHADIYAH
Ulasan Buku:
حكم التبديع في مسائل الاجتهاد
Oleh: Dato' Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman - Fiqh Wa Ushuluhu Universiti Islam Madinah
معالم أصول الفقه عند أهل السنة والجماعة (رسالة الدكتوراة).
فقه النوازل، دراسة تأصيلية تطبيقية ( 4 مجلدات).
قواعد معرفة البدع.
معيار البدعة، ضوابط البدعة على طريقة القواعد الفقهية.
ضوابط الحكم على البدعة والمبتدعة.
سنة الترك ودلالتها على الأحكام.
دراسة وتحقيق قاعدة “الأصل في العبادة المنع”.
قاعدة المصالح في الشريعة الإسلامية.
إعمال قاعدة سد الذرائع في باب البدعة
حقيقة الضرورة الشرعية وتطبيقاتها المعاصرة.
القواعد الفقهية والأصولية المؤثرة في تحديد حرم المدينة النبوية.
تهذيب كتاب الموافقات للشاطبي.
بناء الأصول على الأصول.
فصول من كتاب الانتصار لأصحاب الحديث.
HUKUM MENYEDIAKAN PAPAN-PAPAN SUTRAH DI MASJID
Soalan:
Kebelakangan ini ada masjid yang menyediakan papan-papan sutrah setinggi lebih kurang sehasta. Apakah papan-papan sutrah seperti ini ada contohnya dari sunnah Nabi SAW?
Jawapan:
Solat menghadap ke sutrah termasuk dalam sunnah Nabi SAW berdasarkan antaranya sabda baginda SAW:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا لَا يَقْطَعَ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلَاتَهُ
Maksudnya: “Apabila seseorang daripada kamu menunaikan solat, maka hadaplah ke sutrah dan hampiri sutrah tersebut, syaitan tidak akan dapat menggangu solatnya itu.” (al-Nasai’e. dinilai sahih oleh al-Albani dalam Sahih al-Nasai’e)
Selain itu, memuliakan sunnah Nabi SAW dan bersungguh-sungguh berusaha mengamalkannya juga termasuk dalam amalan yang diberi pahala.
Namun tindakan menyediakan papan-papan sutrah di masjid-masjid, tidak terdapat contoh dari Nabi SAW. Tindakan seperti itu dibimbangi termasuk dalam kumpulan tindakan berlebih-lebihan dan melampau atas nama mengikut sunnah, sehingga mewujudkan gambaran baharu ketika melakukan ibadah solat.
KUMPULAN SOALAN DARI MUALLAF
ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN URUSAN NIKAH DAN CERAI
HUKUM POLIGAMI TANPA IZIN ISTERI YANG SUDAH ADA
Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Pertanyaan: Bagaimana hukumnya orang yang melakukan poligami tanpa izin istrinya atau qadhi (KUA). Orang-orang ini menikah di luar negeri. Syarat perkawinan mereka cukup, tetapi istri pertama tidak setuju dan tidak dimintai izin dari qadhi setempat. Apakah pernikahan mereka sah? Apa jaminan dia bisa adil?
Diterbitkan: Sabtu, 21 Januari 2023 12:33
POLIGAMI DIIZINKAN BAGI YANG MAMPU
1. Poligami adalah ketentuan yang diberikan oleh syariat kepada laki-laki.Dalam ketentuan tersebut, seorang laki-laki diperbolehkan untuk menikahi lebih dari satu wanita, namun tidak boleh melebihi empat orang. Poligami bukanlah kewajiban, melainkan izin yang diberikan oleh syariat. Setiap Muslim diharapkan meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang diturunkan oleh Allah SWT tidaklah untuk kepentingan-Nya yang agung, karena Dia Maha Suci dan tidak membutuhkan bantuan makhluk-Nya. Semua yang diturunkan-Nya adalah untuk kemaslahatan atau kepentingan hamba-hamba-Nya.
HAK-HAK WANITA | PERCERAIAN | TUTUP AIB ZINA
NIKAH, PERKARA HALAL YANG DISUSAHKAN
PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR ABDUL AZIZ
NYANYIAN, MUSIK DAN ALAT MUSIK DALAM PERBAHASAN FUQOHA
MENGENAL AL IMAM AHMAD BIN HAMBAL DAN PANDANGAN FIQHNYA
KEGEMILANGAN EMPAT MAZHAB FIQH DALAM ISLAM
Ahli Panel:
TENTANG SHALAT GHAIB
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.