} h3.post-title { text-align: center; } .post-title {text-align:center;} -->

Hukum Istibdal Harta Wakaf Berdasarkan Nilai

KEPUTUSAN FATWA
JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE - 55 / 2021
22 - 23 NOVEMBER 2021 / 17 - 18 RABIUL AKHIR 1443
Bil. 1/55 TAHUN 2021

HUKUM ISTIBDAL HARTA WAKAF BERDASARKAN NILAI

  1. Istibdal adalah proses menggantikan harta wakaf yang tidak digunakan atau tidak berfungsi dengan menjual harta tersebut dan menggantinya dengan harta lain yang lebih sesuai untuk mencapai tujuan awal dari pewakaf. Tujuan dari istibdal adalah untuk mencegah harta wakaf terbengkalai atau kehilangan manfaat yang dimaksudkan oleh pewakaf.

  2. Proses istibdal harta wakaf dapat dilakukan berdasarkan nilai, namun harus memenuhi syarat-syarat berikut:

    a. Harta wakaf asli sudah rusak atau tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan asal pewakaf, atau memerlukan biaya yang tidak wajar untuk dimanfaatkan, atau lokasi harta tersebut tidak sesuai untuk pembangunan.

    b. Penjualan harta wakaf harus dilakukan dengan harga pasar yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.

    c. Perlu mendapatkan izin dari pemerintah atau wakil sah yang memiliki tanggung jawab atas wakaf.

    d. Harta wakaf yang diganti harus lebih mampu untuk mencapai tujuan asal pewakaf.

  3. Uang yang diperoleh dari penjualan harta wakaf (uang hasil istibdal) dapat digunakan untuk membeli harta wakaf baru yang lebih sesuai untuk mencapai tujuan awal pewakaf, atau digunakan untuk membangun harta wakaf lain yang sudah ada dengan manfaat yang sebanding atau lebih baik. Oleh karena itu, uang hasil istibdal dipisahkan sesuai dengan tujuan wakaf tersebut.

  4. Pengelola wakaf harus mempertahankan niat awal pewakaf dengan menggunakan uang hasil istibdal untuk tujuan yang sama. Sebagai contoh, uang hasil istibdal yang berasal dari wakaf masjid hanya boleh digunakan untuk membangun masjid, sementara uang dari wakaf tanah kuburan hanya boleh digunakan untuk mengembangkan tanah kuburan.

  5. Namun, jika pelaksanaan istibdal sesuai dengan tujuan awal pewakaf tidak memungkinkan karena hambatan tertentu dan pada saat yang sama ada kebutuhan mendesak yang lebih penting, karena adanya manfaat yang lebih jelas, pengelola wakaf diperbolehkan menggunakan uang hasil istibdal wakaf untuk tujuan selain dari tujuan awal pewakaf, demi memelihara manfaat dan mencegah pemborosan.

-SELESAI-


Persetujuan Ahli Jawatankuasa Fatwa Negeri Perlis :

  • S.S Prof Madya Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri Bin Zainul Abidin - Mufti Negeri Perlis
  • Sahibul Fadhilah Ustaz Tajul Urus bin Abdul Halim – Timbalan Mufti Perlis
  • Sahibul Fadhilah Dato’ Dr. Johari Bin Mat
  • Sahibul Fadhilah Profesor Dr.Basri bin Ibrahim
  • Sahibul Fadhilah Prof Madya Dr. Muhamad Rozaimi bin Ramle
  • Sahibul Fadhilah Dr. Hj Zaharuddin Bin Hj Abdul Rahman
  • Sahibul Fadhilah Prof. Madya Dr. Azman Bin Mohd Noor
  • Sahibul Fadhilah Prof Madya Dr. Mohd Akram Bin Dato’ Dahaman @ Dahlan
  • Sahibul Fadhilah Dr. Kamilin Jamilin @ Ahmad Kamil Jamilin
  • Sahibul Fadhilah Dr Ahmad Sufian Bin Che Abdullah
  • Sahibul Fadhilah Prof Madya Dr Ahmad Wifaq Bin Mokhtar
  • Sahibul Fadhilah Ustaz Syed Abu Bakar Bin Syed Kamal Bharin
  • Ustaz Muhammad Khidhir Bin Abdul Ghani - Setiausaha

Diperakukan dalam Mesyuarat Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis Bil 1 / 2022 pada 20 Januari 2022.

Sumber: https://muftiperlis.gov.my/index.php/himpunan-fatwa-negeri/692-hukum-istibdal-harta-wakaf-berasaskan-nilai


  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

TRENDING