EMPOWERING MUSLIM ECONOMY
ALLAH JANJIKAN KEMULIAAN PADA KITA DENGAN DAKWAH ILALLAH
MANHAJIYAH DALAM USHUL FIQH
منهجيات أصولية
الحمد لله الذي لا يؤدى شكر نعمة من نعمه إلا بنعمة منه. أحمده حمدا كما ينبغي لكرم وجهه وعز جلاله. وأستعينه استعانة من لا حول له ولا قوة إلا به. وأشهد ألا إله إلا الله، وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله.
Segala puji bagi Allah, yang tidak akan terbalas dengan syukur atas segala nikmat-Nya, kecuali dengan nikmat-Nya yang lain. Aku memuji-Nya dengan pujian yang sepantasnya bagi kemurahan wajah-Nya dan keagungan-Nya. Aku memohon pertolongan kepada-Nya, pertolongan dari-Nya yang tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
أما بعد فهذه جملة قضايا تتعلق بعلم أصول الفقه. تتضمن: إشارات جامعة في مبادئ هذا العلم ونشأته وتاريخه، وتقييدات وتنبيهات حول بعض مسائله وقواعده، ونظرات استشرافية لحاضره ومستقبله.
Setelah itu, ini adalah serangkaian masalah yang terkait dengan ilmu ushul fiqh. Hal ini mencakup: petunjuk umum dalam prinsip ilmu ini dan asal-usulnya, sejarahnya, pembatasan-pembatasan dan peringatan-peringatan tentang beberapa masalah dan prinsip-prinsipnya, serta pandangan progresif terhadap masa kini dan masa depannya.
ويجمع هذه القضايا بأسرها أمران: الأول: كونها معالم منهجية، وليست مسائل جزئية؛ إذ المنهج هو الطريق الواضح. وهذه القضايا ترسم خطوطا عريضة في الفكر الأصولي. والثاني: كونها ملحة؛ إذ هي قضايا تتوارد عليها إشكالات الدارسين والمتعلمين وسؤالاتهم، وتتجاذبها أشجان الأساتذة والباحثين وهمومهم.
Semua masalah ini memiliki dua hal: Pertama, mereka merupakan petunjuk metodologis, bukan masalah-masalah spesifik; karena metodologi adalah jalan yang jelas. Masalah-masalah ini menggambar garis besar dalam pemikiran ushul fiqh. Kedua, mereka mendesak; karena masalah-masalah ini dihadapi oleh pertanyaan para pelajar dan pembelajar, dan menjadi pusat perhatian para profesor dan peneliti.
أسأل الله أن ينفع بهذه الكلمات، وأن يجعلها مباركات، الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات.
Aku memohon kepada Allah agar kata-kata ini bermanfaat, menjadi berkah, segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan terwujud.
HUKUM ORANG ISLAM MEMASUKI RUMAH IBADAH BUKAN ISLAM
HUKUM ORANG ISLAM MEMASUKI RUMAH IBADAH BUKAN ISLAM
Islam sebagai agama yang menganjurkan penganutnya untuk hidup berdampingan dengan penganut agama lain dengan tanpa meridhoi praktik syirik, kufur, dan maksiat. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum bagi umat Islam yang memasuki rumah ibadah orang non-Muslim.
Pendapat Pertama (Haram)
Pendapat ini menyatakan bahwa hukumnya haram. Ini merupakan pendapat dari ulama Mazhab Hanafi dan al-Syafi'i. Namun, ulama Mazhab al-Syafi'i mengikat pengharaman tersebut dengan adanya patung di dalam rumah ibadah non-Muslim. Ulama Mazhab Hanafi mengharamkan secara mutlak dengan alasan bahwa rumah ibadah non-Muslim adalah tempat tinggal syaitan.
Pendapat Kedua (Makruh)
Pendapat ini menyatakan bahwa hukumnya makruh. Ini merupakan pendapat dari ulama Mazhab Hanbali. Namun, sebagian dari mereka juga mengikat hukum makruh tersebut dengan adanya patung dalam rumah ibadah tersebut.
HUKUM ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA
JIHAD DAN HUKUM ISLAM
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri Perlis
BERINTERAKSI DENGAN HUKUM ISLAM
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
SISTEM PELAKSANAAN HUKUM ISLAM
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
HUKUM ISLAM DAN KEINDAHAN DALAM PELAKSANAANNYA
HUKUM JUAL BELI DI DALAM MASJID
Hukum Larva Serangga dan Penggunaannya dalam Makanan Ternakan
HUKUM LARVA SERANGGA DAN PENGGUNAANNYA DALAM MAKANAN TERNAKAN
Larva serangga ialah ulat yang hidup selepas induknya bertelur. Hidup selama beberapa hari sebelum bertukar menjadi pupa dan akhirnya keluar sebagai serangga dewasa. Ulama berbeza pandangan tentang hukum ulat, namun berdasarkan hujah yang kuat dan jelas menunjukkan bahawa ulat itu sendiri jika tanpa pencemaran najis adalah benda hidup yang tidak najis sama ada ketika hidup mahupun mati, berada dalam makanan mahupun bersendirian.
Namun begitu, ulat adalah termasuk di dalam kelompok benda hidup yang secara habitatnya berada di tempat yang kotor dan najis serta berbau busuk yang kebiasaannya membawa maksud jijik, begitu juga mendatangkan mudarat kepada manusia sama ada secara langsung ataupun tidak langsung seperti mempunyai kuman bakteria berbahaya.
PERKAHWINAN PASANGAN AUTISME
KEPUTUSAN MESYUARAT
JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE - 65 / 2023
16-17 OKTOBER 2023 / 1-2 RABIUL AKHIR 1445, Bil.1/65 TAHUN 2023
FATWA PERKAHWINAN PASANGAN AUTISME
- Tahap Satu: Memerlukan sokongan (requiring support)
- Tahap Dua: Memerlukan sokongan yang signifikan (requiring substantial support)
- Tahap Tiga: Memerlukan sokongan yang sangat signifikan (requiring very substantial support)
AL-IMAM ABU HANIFAH, KETOKOHAN BELIAU DALAM FIQH
MAZHAB HANAFI, FIQH DAN SUMBANGANNYA PADA KHAZANAH ISLAM
POLIGAMI | MENGAJI TAK IKUT MAZHAB | POLITIK DAN AGAMA
FIQH BERINTERAKSI DENGAN TAWANAN PERANG
FIQH PRIORITAS DAN MENJAGA PERSEPSI
KAEDAH MURA‘AH AL-KHILAF DAN PENYERAGAMAN FATWA
Sejarah menunjukkan bahwa fanatisme madzhab membawa kerugian. Misalnya pada tahun 326 H terjadi perang antara pengikut mazhab Syafi'i, Maliki dan Hanafi di Masjid Al-Jami' al-'Atiq di Mesir yang menelan banyak korban jiwa (al-Dusuqi, tt). Hal yang sama terjadi di Asfahan, Bagdad pada tahun 414 H, 422 H, 447 H dan 1382 H dimana terjadi perkelahian karena perbedaan masalah mazhab dan fiqih yang dianut masing-masing (al-Humawi, tt; Kathir, 1988; Majallah Risalah al-Islam, tt). Dia menjelaskan bahwa perbedaan dan ekstrimitas sektarianisme dapat menyebabkan kerugian bagi Islam dan pengikutnya.
Oleh karena itu, perlunya penyatuan pandangan dan pembakuannya di kalangan ummat merupakan sesuatu yang sangat penting. Secara tidak langsung, penyatuan dan pembakuan fatwa dapat menghindarkan sikap ekstrim, menciptakan persatuan dan stabilitas, bahkan memastikan hukum dapat dilaksanakan secara konsisten dan adil. Dari segi sejarah, upaya untuk menyatukan dan menghormati perbedaan pendapat ini telah dilakukan oleh banyak pihak mulai dari masa para sahabat, seperti Ibnu Mas’ud yang menyatakan bahwa khilaf itu buruk sehingga mengikuti ijtihad Usman. (Khalifah saat itu) dan meninggalkan ijtihadnya (HR. Abu Dawud, hadits, no. 1960).
KELUASAN FIQH DALAM MENANGANI PERMASALAHAN UMAT
BEDA MENGKRITIK DENGAN MEMERANGI PENGUASA
USAHA EMPAT IMAM MADZHAB MEMBELA SUNNAH DAN ISU LABEL WAHABI
KEPENTINGAN MEMAHAMI REALITA SEBELUM BERFATWA
RISALAH UNTUK SEMUA
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
HARUSNYA LABEL HARAM, BUKAN LABEL HALAL
YANG DIMAKSUD DENGAN ULIL AMRI DALAM KITAB-KITAB ASY-SIYASAH ASY-SYARIYAH
JIHAD MEMPERTAHANKAN TANAH AIR KAUM MUSLIMIN
- Kita sebagai umat Islam wajib mempertahankan tanah air kaum muslimin dan hak-hak yang dimiliki oleh saudara sesama muslim dari kejahatan musuh-musuh umat Islam khasnya mereka yang sedang diperangi, dibunuh, dizalimi, dirampas tanah mereka dan ditindas di Palestin.
- Musuh Islam tidak akan pernah berhenti memusuhi kita yang beriman. Percayalah kepada firman Allah, jangan percaya kepada penipuan media, kata-kata manis orang-orang politik dan mereka yang bersekongkol dengan musuh. Allah SWT berfirman:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَـٰتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ ٱسْتَطَـٰعُوا۟
Maksudnya: Dan mereka (orang-orang kafir itu) sentiasa memerangi kamu hingga mereka (mahu) memalingkan kamu dari ugama kamu kalau mereka sanggup (melakukan yang demikian). (Surah Al-Baqarah, Ayat 217)
BOIKOT PRODUK ISRAEL, ANTARA PRO DAN KONTRA
ISU SOKONG ISRAEL, MCDONALD'S MENJELASKAN
Hukum Berjihad dan Bekerjasama dengan Hizbiyun Memerangi Penjajah Kafir dari Wilayah Islam
Penanya:
BID'AH HASANAH, ISTILAH YANG DISALAHPAHAMI
DEBAT AKADEMIK - BID'AH HASANAH, ISTILAH YANG DISALAHPAHAMI
Bolehkah Boikot Produk Keluaran Israel Sedangkan Ada Kalangan Kita Bekerja Disitu....?
Q&A : Isu Ijab Qabul Nikah di Negeri Perlis yang dianggap tidak sah karena keluar dari pendapat mu'tamad madzhab Syafi'i | Isu Palestina | Hukum boikot produk-produk yang mendukung Zionis
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
77 KAIDAH FIQIH LENGKAP
Berikut 77 Kaidah Fiqih Lengkap, baik Kaidah Fiqih induk (Al-Qawaid Al-Asasiyah) maupun cabang / turunannya. Secara kuantitatif, Kaidah Fiqih jumlahnya masih diperselisihkan oleh para ulama.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Kaidah Fiqih induk ini ada lima proposisi:
- اَلْاُمُوْرُ بِمَقَاصِدِهَا (Setiap perkara itu sesuai dengan maksudnya),
- اَلْيَقِيْنُ لَايُزَالُ بِالشَكِّ (Kepastian / keyakinan itu tidak bisa dihilangkan dengan keraguan).
- اَلْمَشَقَّةُ تَجْلِبُ التَيْسِيْرَ (Kesukaran membawa / mengharuskan adanya kemudahan),
- اَلضَّرَرُ يُزَالُ (Kerusakan (kemudharatan) dihilangkan), dan
- اَلْعَادَةُ مُحَـكَّمَةٌ (Adat / kebiasaan bisa dijadikan sumber hukum).
KETEGASAN AQIDAH KELAPANGAN FIQH
Benarkah Sheikh Al-Albani Menyatakan Tiada Jihad di Palestin?
Arsip audio 2017:
Kuliah khas dan tanya jawab bertajuk:
'SHEIKH NASIRUDDIN AL-ALBANI YANG AKU KENALI'
Disampaikan oleh:
Sheikh Dr. Salim Bin 'Eid Al-Hilali (hafizahullah), seorang Ulama'
Hadith dari Jordan. Beliau adalah anak murid utama dari Ulama' Hadith terkenal
Sheikh Nasiruddin Al-Albani (rahimahullah) dan telah mengikuti pengajian
bersama beliau (rahimahullah) selama lebih dari 25 tahun.
Ketika sesi soal jawab, satu soalan mengenai fatwa kontroversi Syekh Al-Albani tentang jihad di Palestin telah ditanya oleh hadirin.
Berikut saya salin semula dari tulisan Ustaz Abu Asma' yang turut mendengar semalam:
Menjawab Isu TIDAK ADA JIHAD DI PALESTIN
Hukum Berkahwin dgn Suami Orang Tanpa Pengetahuan Isteri Pertama
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Diskusi Ringkas Kitab Zaadul Mustaqni Matan Mazhab Hambali
Mengapa Kerajaan Negeri Perlis menjadikan MATAN ZADUL MUSTAQNI (kitab fiqh mazhab hambali)
sebagai silabus resmi pengajaran fiqh, padahal Negeri Perlis katanya tidak terikat
dengan satu mazhab tertentu? Simak penjelasan mufti dalam audio di bawah ini.
Panelis :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri
Perlis
Metode Pengajaran Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah di Negeri Perlis
Simposium Guru Agama dan Majlis Penganugerahan Tauliah Mengajar Agama Islam Negeri Perlis : Pedagogi Pengajaran dalam Menyampaikan Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah di Negeri Perlis
Pembentang :
Prof. Dr. Rozaimi Ramle
AJK Fatwa Negeri Perlis
Adab Perbezaan Pendapat dan Kembali Kepada Manhaj Salafus Soleh
Qunut Nazilah dan Kapan Disyariatkannya
Shahibus Samahah Dato Dr. MAZA
(Mufti Negeri Perlis 2006-2008, 2015-Sekarang)
Peranan Ilmu Maqashid Syariah dalam Berinteraksi Dengan Teks Hadis
AJK Fatwa Kerajaan Negeri Perlis
Profil Lembaga Fatwa Kerajaan Saudi Arabia
Profil Singkat Al-Lajnah Ad-Da'imah li Al-Buhuts wa Al-Ifta' (Komite Tetap untuk riset ilmiah dan fatwa)
Apa Itu Al-Lajnah Ad-Da'imah di Bidang Riset Ilmiah dan Fatwa?Al-Lajnah Ad-Da’imah untuk riset ilmiah dan fatwa di Kerajaan Arab Saudi adalah salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman. Lajnah ini berupaya sebaik mungkin dalam menjelaskan hukum-hukum syariat kepada semua kalangan, serta mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan semua aspek kehidupan.
TEKS RESOLUSI JIHAD KH. HASYIM ASY'ARI
Bismillahirrochmanir Rochim
Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.
Mendengar :
Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.
Terikat Mazhab, Tidak Terikat Mazhab dan Menolak Mazhab
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Memahami Perbezaan Mazhab & Fahaman Dikalangan Orang Islam
Islam Itu Mudah Tetapi Jangan Bermudah-mudahan
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Penjelasan ayat وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ
Dukungan Untuk Perjuangan Rakyat Palestin
KENYATAAN BERSAMA JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS TENTANG JIHAD DI PALESTIN
Perjuangan rakyat Palestin menentang Zionis Yahudi yang menceroboh dan memerangi umat Islam di watan mereka adalah satu JIHAD. Mereka berhak menerima kelebihan yang layak diterima para mujahidin: seperti zakat, bantuan umat Islam, do'a dan jenazah mereka diuruskan sebagai syuhada.
Menjadi kewajipan umat Islam membantu mereka dengan sedaya yang mampu sebagai tanggungjawab sesama muslim.
2 Rabiul Akhir 1445 bersamaan 17 Oktober 2023
Sikap Terkait Peperangan yang Terjadi di Palestina
❓ Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
Syeikh -semoga Allah menjaga dan memberikan taufik kepada antum-. Bagaimana sikap yang benar terkait keadaan Palestina saat ini ?
Jawaban berupa audio berbahasa Indonesia bisa simak di sini PART 1 dan di sini PART 2 dan untuk audio berbahasa Arab bisa simak di sini
1- Peperangan yang sedang terjadi adalah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kuffar. Sehingga kita sebagai muslim mendoakan saudara kita sesama muslim dan melaknat kaum kuffar. Terlepas dari kontroversi muslimin disana, selama mereka muslim maka kita mendoakan kebaikan untuk mereka. Kita berdoa semoga Allah menolong mereka dari para musuh serta menyatukan hati-hati muslimin, memenangkan orang-orang lemah dari mukminin, merahmati yang syahid diantara mereka, serta menerima mereka termasuk orang-orang sholeh yang syahid, menyembuhkan luka-luka mereka, dan memberikan taufik untuk segala bentuk kebaikan.
SEMINAR PENERANGAN ISU-ISU FATWA
Konsep Fatwa Dan Ijtihad Dalam Ushul Fiqh (1)
PENGANTAR
Berdasarkan konsep ijtihad dan fatwa, seseorang dapat melakukan ijtihad atau fatwa jika memiliki kualifikasi tertentu seperti memahami prinsip-prinsip istinbat dalam hukum Islam. Konsep umum ini memungkinkan banyak pihak melakukan ijtihad dan fatwa. Selanjutnya ada kaidah fikih yang artinya, “ijtihad tidak dapat membatalkan ijtihad yang lain” menyebabkan sebagian pihak mengeluarkan fatwanya sendiri tanpa perlu taklid atau mengikuti fatwa dari pihak lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah dan kekurangan yang besar karena tidak semua orang mampu mengeluarkan fatwa dengan baik melalui sumber-sumber syariah yang shahih.KONSEP FATWA DAN IJTIHAD DALAM USHUL AL-FIQH
Apakah Rantai Sanad Masih Diperlukan Hingga Saat Ini?
1. Apakah itu sanad? Sanad adalah rangkaian periwayatan dari seorang perawi kepada perawi yang lain sehingga mencapai matan (teks) yang diriwayatkan. Matan tersebut bisa berupa hadis, perkataan sahabat, tabi'in, atau yang lainnya. Tujuan dari sanad adalah untuk menyelidiki sejauh mana kevalidan suatu riwayat. Sanad digunakan untuk menentukan apakah perawi tersebut jujur, apakah terdapat keraguan atau kelemahan dalam hafalannya, atau apakah rangkaian riwayat tersebut terputus yang menunjukkan bahwa para perawi tidak bertemu satu sama lain, yang semuanya ini dapat mempengaruhi nilai suatu riwayat. Hal ini dikemukakan oleh tokoh agung tabi'in, Muhammad ibn Sirin (wafat tahun 110H):
لَمْ يَكُونُوا يَسْأَلُونَ عَنِ الْإِسْنَادِ، فَلَمَّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ، قَالُوا: سَمُّوا لَنَا رِجَالَكُمْ، فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السُّنَّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ، وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلَا يُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ
“Mereka (ahlus sunnah) sebelum itu tidak bertanya tentang sanad, tetapi ketika terjadi fitnah (kesamaran), mereka pun berkata, “Sebutkanlah kepada kami ñama para perawimu.” Apabila dilihat yang menyampaikannya adalah ahlus sunnah maka hadisnya diterima, tetapi bila yang menyampaikannya adalah ahli bid'ah maka hadisnya ditolak.” (Mukaddimah Shahih Muslim, 1/15)
Soal Jawab dengan Pelajar Wanita dari Indonesia
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
WAJAH MUSUH TIDAK DIPUKUL, APATAHLAGI ANAK ISTERI
1. Islam menghormati kedudukannya insan yang mana Allah telah tegaskan kemuliaannya dalam al-Quran pada Surah al-Isra ayat 70:
۞ وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا ٧٠
(maksunya) “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
2. Atas penghormatan kepada keturunan Adam, maka Nabi s.a.w melarang kita memukul, menampar ataupun mencederakan wajah ataupun muka sesama insan sekalipun di medan peperangan. Ini kerana muka merupakan tempat kemuliaan seseorang.
NAS HADIS
Dalam hadis yang sahih Nabi s.a.w bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِذَا قَاتَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْتَنِبِ الوَجْهَ
Daripada Abu Hurairah RA, daripada Nabi SAW bersabda: “Apabila seseorang kamu berperang, jauhilah dari (mencederakan) muka”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
TAJDID, MENGEMBALIKAN UMAT KE ARAH SUNNAH
KEDUDUKAN MASJID DI HATI SEORANG MUSLIM
Fatwa Tentang Acara Mistik, Rumah Hantu dan yang Semisalnya
HARMONISASI DI DALAM PANDANGAN ISLAM
MEMAKNAI HAKEKAT KEMERDEKAAN
HUKUM BERINTERAKSI DENGAN GOLONGAN LGBT
KEPUTUSAN MESYUARAT
Tasyabbuh iaitu perbuatan lelaki ataupun wanita dengan sengaja meniru jantina yang berbeza dari segi pertuturan, tingkah laku, perbuatan atau berpakaian tanpa mempunyai keperluan yang dibenarkan oleh syarak seperti pendidikan, penyaksian atau pemberian keterangan dan seumpamanya.
Hukum tasyabbuh ini adalah haram dan termasuk di dalam dosa besar yang dilaknat oleh Allah SWT seperti di dalam hadis Nabi SAW daripada Ibn Abbas r.a :
لَعَنَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بالنِّسَاءِ، والْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بالرِّجَالِ
Terjemahannya : Rasulullah SAW melaknat orang lelaki yang menyerupai wanita dan orang wanita yang menyerupai lelaki. (HR al-Bukhari)
AMALAN QUNUT SHUBUH
BOLEHKAH MEMBID'AHKAN PERKARA KHILAFIYAH IJTIHADIYAH
AMALAN YANG DIANGGAP SUNNAH TAPI BUKAN SUNNAH
HUKUM TABDI' DALAM MASALAH-MASALAH IJTIHAD
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، أما بعد:
فإن التبديع في مسائل الاجتهاد حكم شرعي. وجدير بهذا الحكم أن تُبحث مسائله وتُعرف ضوابطه. ومن العجب أن تجد كثيراً من الناس في المسائل الاجتهادية يحتاط في الحكم بالتكفير؛ لخطورة التكفير وعظم شأنه، إلا أنه ـ لشديد الأسف والأسى ـ يستسهل الحكم بالتبديع ويهون في نظره شأنه. ومن هنا يظهر جلياً أن إغلاق باب التبديع والتحذير منه في مسائل الاجتهاد يحصل به من باب أولى اجتناب التكفير ومجافاته.
Pendahuluan:
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah, Tuhan semesta alam, serta salam dan rahmat kepada nabi yang paling mulia dan rasul-rasul. Setelah ini, perlu kiranya untuk mengingat bahwa tabdi' dalam masalah-masalah ijtihad memiliki hukum syariat yang telah ditetapkan. Dengan demikian, patutlah untuk mempelajari masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mengenal batas-batasnya.
Menarik untuk diperhatikan bahwa banyak di antara kita, dalam konteks masalah-masalah ijtihad, berhati-hati dalam memberlakukan hukum takfir. Ini terjadi karena keseriusan dan urgensi takfir serta kebesaran kedudukannya dalam agama. Namun demikian, sangat disayangkan bahwa, dengan perasaan duka cita yang mendalam, ada kecenderungan untuk menganggap enteng pemberlakuan hukum tabdi' dan meremehkan tingkat kepentingannya.
Dari uraian ini, terlihat dengan jelas bahwa menutup pintu tabdi' dan memberikan peringatan tentangnya dalam masalah-masalah ijtihad harus ditempuh sebagai langkah pertama untuk menghindari takfir dan segala akibat buruk yang ditimbulkan olehnya.
RISALAH UNTUK SEMUA VERSI DENGAN PELAJAR
SEMINAR "FIQH BERINTERAKSI DENGAN NON-MUSLIM"
Kerajaan Negeri Perlis dan Pegangan Madzhab
Peranan Tarbiyah dalam Kefahaman Islam
Pegangan & Pendirian Perlis Mengenai Mazhab-Mazhab Fiqah
PEGANGAN & PENDIRIAN PERLIS TENTANG MAZHAB-MAZHAB FIQIH
- Komite Fatwa dalam menjalankan penilaian terhadap pandangan-pandangan hukum, tidak terikat hanya pada satu mazhab fiqih, melainkan membahas dan menilai pandangan-pandangan fiqih yang ada dalam empat mazhab utama atau selainnya (dalam Ahli Sunnah Wal Jamaah) jika diperlukan.
- Untuk hukum-hakam yang telah ada dalam mazhab-mazhab yang dihormati dan tidak berkaitan dengan faktor perubahan, Komite Fatwa akan memastikan pandangan yang dikeluarkan telah diawali oleh mujtahid-mujtahid yang terdahulu.
- Untuk isu-isu baru yang belum memiliki fatwa dari mujtahid-mujtahid terdahulu, Komite Fatwa akan menganalisis metode dan argumen yang digunakan dalam ijtihad para mujtahid serta membandingkannya dengan isu yang berkaitan. Dalam isu-isu kontemporer seperti ini, keputusan fatwa saat ini dari berbagai tingkatan juga akan dipertimbangkan.
Hukum Istibdal Harta Wakaf Berdasarkan Nilai
HUKUM ISTIBDAL HARTA WAKAF BERDASARKAN NILAI
- Istibdal adalah proses menggantikan harta wakaf yang tidak digunakan atau tidak berfungsi dengan menjual harta tersebut dan menggantinya dengan harta lain yang lebih sesuai untuk mencapai tujuan awal dari pewakaf. Tujuan dari istibdal adalah untuk mencegah harta wakaf terbengkalai atau kehilangan manfaat yang dimaksudkan oleh pewakaf.
- Proses istibdal harta wakaf dapat dilakukan berdasarkan nilai, namun harus memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Harta wakaf asli sudah rusak atau tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan asal pewakaf, atau memerlukan biaya yang tidak wajar untuk dimanfaatkan, atau lokasi harta tersebut tidak sesuai untuk pembangunan.
Kemerdekaan dalam Bayangan Rasuah
Apakah Kita Perlu Bermadzhab
Displin Talfiq Madzhab di Sisi Madzhab Syafi'i, Antara Tarjih & Ta'amul
Panelis :
Fatwa Tentang Wakaf Tunai
Setelah mengkaji berbagai argumen dari berbagai tingkat, baik itu referensi klasik maupun fatwa kontemporer, Jawatankuasa Fatwa Negeri Perlis merumuskan sebagai berikut:
1. Wakaf Tunai, yang merupakan tindakan mewakafkan uang tunai sebagai harta wakaf, dapat dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan sejumlah uang untuk dimanfaatkan melalui investasi atau peminjaman yang memastikan nilai asal uang (yang diwakafkan) tetap dilindungi.
2. Wakaf Tunai juga dapat dilakukan dengan cara menukar uang tunai menjadi aset fisik seperti bangunan, mesin, kendaraan, atau barang dagangan untuk menghasilkan manfaat yang akan diberikan kepada penerima wakaf.
Fatwa Jarak Solat Qasar
FATWA JARAK SOLAT QASAR
Jarak perjalanan seseorang ke tujuan tertentu dapat dibolehkan untuk melakukan qasar berdasarkan dua penilaian sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada jarak, yaitu sekitar 80KM, dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama (jumhur). Meskipun tidak ada hadis yang sahih yang menetapkan jarak ini, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas yang mempertimbangkan jarak antara Mekah dengan Taif dan Mekah dengan Jeddah.
2. Berdasarkan pada 'urf (kebiasaan) yang mempertimbangkan apakah suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan musafir. 'Urf ini mempertimbangkan kondisi persiapan dan kesulitan yang dialami oleh musafir tersebut. Pendapat ini tidak membatasi jarak tertentu. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Ibnu Taimiyyah, Ibnu al-Qayyim, al-Syawkani, Muhammad Saleh bin 'Uthaimin, al-Albani, al-Qaradhawi, dan lainnya mendukung pendapat ini.
Fatwa Berkaitan Tempoh Dibenarkan Solat Jamak Dan Qasar
1. Para ulama sepakat bahwa seseorang yang bermusafir diperbolehkan untuk mengqasarkan solat empat rakaat menjadi dua rakaat. Sebagian besar ulama juga setuju bahwa seseorang yang bermusafir boleh melakukan jamak (menggabungkan) solat, kecuali Mazhab Hanafi yang membatasinya saat berada di Muzdalifah selama ibadah haji.
2. Namun, para ulama berbeda pendapat tentang jarak yang memungkinkan untuk melakukan jamak dan qasar, serta lamanya waktu yang memungkinkan bagi seorang musafir untuk melakukannya.
Islam, Antara Hakikat dan Hiasan (Pencitraan)
ISLAM, ANTARA HAKIKAT DAN HIASAN (PENCITRAAN)
Apakah jenis Islam yang kita inginkan atau anggap penting? Apakah itu Islam yang hakiki, yang berakar pada inti atau tujuan syariat Islam yang diturunkan oleh Allah? Ataukah itu Islam yang hanya sebatas hiasan, yang terlihat dari luarnya atau hanya penyesuaian kosmetik, padahal esensinya tidak memenuhi tujuan sebenarnya dari Islam itu sendiri?
Dahulu Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali (w. 505H) menulis kitabnya yang terkenal "Ihya ‘Ulum al-Din" untuk mengatasi penghayatan Islam yang kehilangan roh sejati. Tujuannya adalah untuk mengatasi pembahasan hukum yang kering tanpa esensi kerohanian dalam menjalankan ibadah. Al-Imam Abu Ishaq Al-Syatibi (w. 790) telah menulis "al-Muwafaqat" untuk membahas Maqashid al-Syariah (Tujuan dan maksud-maksud Tinggi Hukum Islam) untuk menjelaskan tujuan utama di balik syariah yang kita lihat dan amalkan.
Ziarah Jabatan Mufti Perlis ke Masjid Nurul Hikmah
Bersama:
Nabi Berhijrah Dalam Bulan Rabiul Awal Bukan Muharram
NABI BERHIJRAH DALAM BULAN RABIUL AWAL BUKAN MUHARRAM
Oleh: SS. Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Pertanyaan: Dr. Asri, menjelang bulan Muharram, umat Islam akan membicarakan bulan ini sebagai bulan Hijrah, di mana Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah. Bolehkah Dr. membahas hikmah Nabi SAW memilih bulan Muharram sebagai bulan hijrah beliau? Apa lagi yang sebaiknya kita lakukan untuk menyambut bulan hijrah ini selain dari apa yang biasanya dilakukan masyarakat kita?
Nasir, Kuantan.
Jawaban Prof Dato Dr MAZA: Terima kasih atas pertanyaannya. Seringkali kita mengikuti apa yang orang lain sebut atau ungkapkan tanpa memastikan atau memverifikasi kebenarannya. Ini tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat umum, tetapi juga di kalangan mereka yang terpelajar. Untuk menjawab pertanyaan Anda, saya ingin menyentuh beberapa hal berikut;
1. Bulan Muharram adalah bulan pertama yang dipilih oleh Saidina 'Umar bin al-Khattab untuk perhitungan bulan dalam tahun hijriyah. Artinya, dalam satu tahun terdapat dua belas bulan, dan Saidina 'Umar al-Khattab membuat keputusan untuk menjadikan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender tahun Hijriyah. Hal ini dapat dibandingkan dengan bulan Januari dalam tahun Masehi. Oleh karena itu, terjadi salah paham di kalangan beberapa orang yang menganggap bahwa Nabi SAW berhijrah pada bulan Muharram. Namun, anggapan tersebut sebenarnya tidak tepat.
Merubah Peradaban dengan Dakwah iLallah
Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah secara bahasa tersusun dari kata maslahah (المصلحة) dan mursalah (المرسلة).
Maslahlah berarti kebaikan, yaitu penetapan hukum berdasarkan maslahah (kebaikan) karena tidak ada ketentuan hukumnya dalam syara.
Mursalah secara bahasa memiliki arti melepaskan atau terlepas. Mashlahah Mursalah artinya maslahah yang “lepas” dari Quran dan Sunah, tidak ada hukum syara’ yang dijadikan sebagai dasar dalil, tetapi disisi lain juga tidak ada yang dalil membatalkan atau menunjukan ada tidaknya kemashlahatan didalamnya.
Pengertian Maslahah
Terminologi Maslahah Mursalah tersusun dari dua kata, yaitu maslahah dan mursalah. Maslahah secara bahasa berarti “manfaat”. Dalam bahasa arab al-manfa’at sama artinya dengan ash-shalah dan al-naf’u yang berarti adanya manfaat baik secara alami (auto-bermanfaat) maupun melalui suatu proses. Al-maslahah adalah mufrad (bentuk tunggal) dari kata al-mashalih. Segala yang bermanfaat, berfaedah, memelihara kemanfaatan dan mencegah adanya mudharat atau keburukan, dikategorikan sebagai maslahah.
Dan Mursalah secara bahasa berarti “lepas”. Mursal berarti terlepas dengan tidak terbatas.
Zikir Dan Doa Secara Berjemaah Dengan Suara Kuat Selepas Solat Di Sisi Ulama Mazhab Syafie
ZIKIR DAN DOA SECARA BERJEMAAH DENGAN SUARA KUAT SELEPAS SOLAT DI SISI ULAMA MAZHAB SYAFIE
Asal dalam permasalahan zikir dan doa selepas menunaikan solat fardhu di sisi ulama mazhab Syafi‘e hendaklah dilakukan secara perlahan atau sirriyyah. Setiap individu sama ada imam atau makmum berzikir secara bersendirian. Tidak disyariatkan menjaharkannya melainkan dalam satu keadaan sahaja, iaitulah jika imam mahu memberi pengajaran kepada makmum. Inilah hasil kefahaman yang dapat disimpulkan dari teks-teks para ulama mazhab Syafi‘e yang tersebar secara meluas, yang menunjukkan zikir dan doa selepas solat fardhu itu secara sir dari dua hadis daripada Ibn ‘Abbas dan Ibn al-Zubair RA, iaitulah:
Pertama: al-Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan daripada Ibn ‘Abbas RA yang berkata:
أنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النّاسُ مِن المَكْتُوبَةِ كانَ عَلى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - ﷺ
maksudnya: “Bahawa meninggikan suara dengan zikir ketika orang ramai selesai menunaikan solat fardhu berlaku dahulu di zaman Rasulullah SAW.”
Kata beliau lagi:
كُنْتُ أعْلَمُ إذا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إذا سَمِعْتُهُ وفِي لَفْظٍ: ما كُنّا نَعْرِفُ انْقِضاءَ صَلاةِ رَسُولِ اللَّهِ - ﷺ - إلّا بِالتَّكْبِيرِ
Hukum Keterlibatan Muslim Dalam Penghantaran Barangan Tidak Halal Kepada Bukan Muslim
MENGENAL AL-IMAM ABU HANIFAH DAN MAZHAB HANAFI
Panelis :
- SS. Dato Prof Dr MAZA_ Ucaptama
- Maulana Fakhrurrazi_ Abu Hanifah Dan Ketokohan Beliau Dalam Dalam Dunia Fiqh
- Prof Dr Mohamed abullais _ Mazhab Hanafi _ Pengenalan Dan Penyebarannya Dalam Dunia Islam
- Prof Madya Dr Mohd Akram_ Pengaruh Mazhab Hanafi Terhadap Fatwa-fatwa di Malaysia
Hukum Perbedaan dalam Melihat Hilal Dzulhijjah
أحكام الاختلاف في رؤية هلال ذي الحجة
تأليف :
الحافظ ابن رجب الحنبلي
736 هـ ـ 795 هـ
تحقيق ودراسة
د. عبدالله بن عبد العزيز الجبرين
الأستاذ المشارك بكلية المعلمين بالرّياض
Hukum Perbedaan dalam Melihat Hilal Dzulhijjah
Penulis:
Al-Hafiz Ibn Rajab al-Hanbali
736 H - 795 H
Penelitian dan Studi:
Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Jabrini
Dosen di Fakultas Pendidikan di Riyadh
بسم الله الرحمن الرحيم
رب يسر وأعن ووفق للخير يا كريم
قال الشيخ الإمام العالم العلامة الأوحد الفهامة وحيد عصره، وفريد دهره: أبو الفرج عبد الرحمن بن الشيخ الإمام شهاب الدين أحمد بن رجب الحنبلي رحمه الله تعالى.
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، مَنْ يهده الله فلا مضلَّ له، ومَنْ يضلل فلا هاديَ له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم أما بعد:
Suburkan Hartamu dengan Berwakaf
Perbedaan Pandangan Fiqh Dalam Agama
Fiqh dalam Meng-Hajr Ahlul Bid'ah
بسم اللــــه الرحمـــــــــن الرحيم
الحَمْدَ للهِ الذِي أَرْسَلَ رَسَولَهُ بِالهُدَى ودِينِ الحَقِّ لِيُظهرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ، وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُون، ثُمَّ أَكْمَلَ اللهُ بِهِ الدِّينَ، وَأَتَمَّ بِهِ النِّعْمَةَ؛ وَجَعَلَ مَنْ اتَّبَعَهُ هُمُ أَهَلَ الحَقِّ وَالهُدَى، وَمَنْ خَالَفَ هَدْيَهُ هُمْ أَهَلَ الضَّلَالِ وَالرَّدَى.
وَأَشْهَدُ أنْ لَا إِله إِلا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ، وَأنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ المُصْطَفَى، وَإِمَامُ الأَتقِياءِ، وَخَاتَمُ الأَنْبياءِ، وَسَيِّدُ المُرسَلينَ، وَخَلِيلُ ربِّ العَالمِينِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اتَّبعَهُ بِإحْسَانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ:
Mengubah Kemungkaran Antara Ilmu Dan Emosi
MENGUBAH KEMUNGKARAN, ANTARA ILMU DAN EMOSI
Oleh : Prof. Madya SS. Dato DR. MAZA
Mengapa Nabi Ingatkan tentang Bid'ah dalam Agama
Oleh : SS. Prof. Madya Dato DR. MAZA
Kebijaksanaan dalam Memberi Nasehat
Part 2 - Kupas Tuntas Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
Penulis : Yulian Purnomo
Hukum Gambar (Makhluk Bernyawa) Kontemporer (Dengan Fotografi) dan Keterangan Bagaimana Berinteraksi dengannya (dari Sisi Pihak Yang Berpandangan Bahwa Hasil Fotografi Tidak Termasuk dalam Hadits Larangan) - Ed
Hukum iqtina’ ash shurah (memanfaatkan gambar makhluk bernyawa)
Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan tentang hukum menggambar makhluk bernyawa atau hukum tashwir. Hasil dari kegiatan tashwir adalah shurah. Lalu bagaimana hukum memanfaatkan shurah tersebut? Telah kami sebutkan penjelasan Imam An Nawawi bahwa terkadang gambar makhluk bernyawa itu boleh digunakan, namun yang menggambarnya tetap berdosa. Namun ada juga penggunaan gambar makhluk bernyawa yang dibolehkan.
Part 1 - Kupas Tuntas Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
Diantara sarana kepada keburukan adalah menggambar makhluk bernyawa. Oleh karena itulah Islam melarang menggambar makhluk bernyawa apapun alasannya. Karena gambar makhluk bernyawa merupakan sarana kepada banyak sekali keburukan. Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut.
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.